dakwatuna.com – Beberapa Milioner dunia ternyata
meyakini, dan mengikuti nasihat hebat yang pernah diterimanya hingga
berhasil meraih kesuksesan seperti sekarang.
Disiarkan
Business Insider, Minggu 2 March 2014,
Linkedln
meminta lebih dari 90 pemimpin dari berbagai industri berbahagi saranan dan
nasihat terbaik yang pernah mereka terima dan terus diterapkan hingga
hari ini.
Orang-orang sukses itu mengatakan, mereka mendapatkan nasihat dari
orangtua, guru, atau yang diajarkan oleh mentor karier. Mereka selalu
melekatkan nasihat dan pesan itu di hati dan pikiran.
Kalimat bijaksana itu yang mengilhami mereka tetap fokus mengejar
karir yang ingin diraih, mendorong, mengarahkan, dan memotivasi mereka
saat berada dalam keadaan sulit.
Berikut nasihat yang paling berpengaruh dalam kehidupan beberapa tokoh bisnes top dunia.
1 Julia Boorstin
Dia mengungkapkan nasihat yang selalu dia lekatkan ke hati adalah
selalu mengatakan “ya” untuk setiap kesempatan kerja yang datang
padanya. Kemudian dia melakukan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya dan
memastikan dia telah mengerjakannya dengan benar.
Dia sebelumnya menjadi koresponden CNBC, kemudian bergabung dengan
majalah Fortune. Awalnya dia cemas saat mendapatkan projek-projek yang
dianggap di luar keahlian yang dimiliki.
Namun atasannya, editor Andy Serwer mengajarinya untuk hanya
mengatakan “ya” untuk setiap kesempatan kerja yang datang
menghampirinya, dan menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
2 Deepak Chopra...lagi
Chopra, guru kepemimpinan terkenal, mengadopsi pandangan baru dari
psikiater Dr Dan Siegel. Siegel menuturkan bahwa otak diibaratkan
seperti halnya alat yang membutuhkan perawatan sehari-hari. Dia
memberikan gambaran resep “piring makanan sehat untuk otak” di mana otak
membutuhkan waktu tidur yang cukup, waktu untuk fisik, waktu untuk
tetap fokus pada hal yang sedang dikerjakan, waktu untuk bermain, dan
waktu untuk refleksi diri.
Angela Ahrendts
Sebelumnya Ahrendts adalah CEO Burberry. Saat ini dia menjabat
sebagai Kepala Ritel Apple. Saat remaja dia masuk ke ruangan kerja
ayahnya yang memiliki puisi berjudul “Desiderata” karya Max Ehrman dan
terbingkai di dinding.
Karena terlalu sering membaca puisi itu, dia pun kemudian hafal kata
per kata. Bertahun-tahun kemudian ternyata pesan dari puisi itu melekat
dalam dirinya dan dia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan dari
puisi itu adalah selalu bersikap jujur pada diri sendiri.
T Boone Pickens
Nasihat berharga yang selalu melekat di hatinya yakni nasihat ayahnya
yang mengatakan bahwa memiliki rencana hidup adalah hal yang sangat
penting.
Pickens merupakan Chairman dan CEO BP Capital dan TBP Investments
Management. Motivasi terbesar yang ia miliki bermula saat masih kuliah.
Ayahnya tidak mau kehidupan anaknya berjalan tanpa perencanaan dan
tujuan yang jelas.
Ayahnya pun berkata “Orang yang bodoh tetapi memiliki rencana hidup
bisa mengalahkan orang yang jenius tetapi tidak memiliki rencana apapun
dalam hidupnya”. Sejak saat itu, dia pun segera menyusun rencana hidup
yang ingin dicapainya.
Arianna Huffington
Ibunya selalu mengajarkan agar ia bisa mengendalikan sikap.
Huffington merupakan President dan Editor-in-Chief The Huffington Post
Media Group.
Dia selalu mendapatkan nasihat yang sama dari ibunya saat dia merasa
putus asa. Ibunya mengibaratkan kesedihan dengan menonton film horor di
TV.
“Sayang, jika tidak suka dengan filmnya, kamu cukup menekan remote
dan mencari channel TV lainnya. Kamu bisa mengendalikan dirimu sendiri,
jangan terjebak, jangan memutar ulang kejadian sedih, seperti halnya
film-film horor,” ujar ibunya ketika itu.
Duncan Niederauer
Nasihat yang berharga yang melekat darinya adalah dari ayahnya yang
mengajarkan agar dia tidak mengikuti arus orang pada umumnya. Niederauer
adalah Presiden New York Stock Exchange.
Betty Liu
Nasihat yang paling melekat dalam hidupnya adalah ciptakanlah
keberuntunganmu sendiri. Liu adalah seorang anchor dalam acara “In the
Loop” di Bloomberg Television, dia mulai tertarik masuk ke televisi pada
pertengahan karirnya.
Banyak orang menganggapnya beruntung, karena dengan beralih profesi
dia kemudian menemukan kesuksesannya. Tetapi, dia menegaskan kesuksesan
yang diraihnya tersebut tidak ada hubungannya dengan keberuntungan.
Menurutnya, seseorang dapat menciptakan keberuntungannya sendiri dengan
rumus: peluang + persiapan = keberuntungan.
Pete Cashmore
Nasihat yang selalu melekat dalam pikirannya adalah jangan takut
melakukan kesalahan, lakukan kesalahan dan belajarlah dari kesalahan
itu.
Dia adalah pendiri Mashable, sebuah situs media pada 2005. Terdorong
dengan nasihat lakukanlah kesalahan, diapun mencoba melakukan hal baru
pada bisnisnya yang telah matang, tetapi gagal. Itulah yang
memotivasinya mencoba belajar dari kesalahan yang dibuatnya dan
mengembangkan bisnisnya.
Gurbaksh Chahal
Chahal adalah Chairman dan CEO RadiumOne. Dia terkenal dengan
kesuksesannya menjadi pengusaha muda yang mengikuti jejak ayahnya.
Nasihat dari ayahnya yang selalu dia ingat adalah jangan pernah
menyerah.
Pada 1997, ia dan keluarganya harus pindah dari rumah mewah mereka
karena ayahnya kehilangan semua uangnya di pasar saham. Setelah
mengalami depresi beberapa saat, ayah angkatnya memberi ketahanan dan
semangat baru untuk jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun.
Semangat itu yang memotivasi dia untuk bekerja keras tanpa mengenal
lelah hingga akhirnya dia bisa mendapatkan rumah mewah itu kembali.
Dave Kerpen
Kerpen adalah CEO Likeable Local. Kerpel mendapatkan nasihat yang
sangat berharga saat dia dihadapkan pada masalah besar. Dia belajar
untuk diam dan lebih banyak mendengarkan.
Pekerjaan pertama yang digelutinya adalah menjadi salesperson di
Radio Disney. Setelah beberapa tahun dia kemudian diangkat menjadi
manager penjualan. Saat itu dia dihadapkan pada masalah besar yakni
anjloknya penjualan.
Dia kemudian mengingat nasihat itu, diam dan mendengarkan. Kerpel pun
lebih memilih untuk menanyakan pertanyaan kepada klien potensial dan
menangani mereka. Dalam waktu 6 bulan dia pun berhasil membalikkan
keadaan.
Tony Fernandes
Dia adalah CEO Air Asia. Dia mengaku nasihat yang paling melekat dalam hatinya adalah belajar dari hal-hal yang berjalan lambat.
Saat masih bekerja di Warner Music Malaysia, Vice Presiden perusahaan
itu, Stephen Shrimton mengajaknya berdiskusi selama tiga jam terkait
kenaikan jabatan. Inti dari diskusi itu adalah ambil hal-hal yang seakan
berjalan lambat. Fernandes belajar bahwa pengalaman itu sangat berharga
dan tidak ada yang bisa menggantikan, dan untuk memperoleh semua itu
sangat dibutuhkan kesabaran. (viva/sbb/dakwatuna)