Soalan
Seorang figur dan imam besar sebuah jamaah menyatakan bahwa apabila
tidak melakukan politik maka berdosa. Bagaimana penjelasan dari hal
tersebut?
Jawaban
Saudara Sunari yang dimuliakan Allah swt
Sebagaimana telah dijelaskan dalam “Politik Menurut Kacamata Islam”
bahwa politik berkaitan dengan Negara dan kekuasaan. Politik adalah
upaya memperbaiki rakyat dengan mengarahkan mereka kepada jalan
keselamatan di kehidupan dunia maupun akhirat serta mengatur
urusan-urusan mereka...
.lagi
Politik pada asalnya adalah seni memenej dan memelihara yang kemudian
kata itu digunakan untuk penguasa terhadap rakyatnya melalui
lembaga-lembaga yang dimilikinya diantaranya legislatif eksekutif dan
yudikatif sebagaimana yang telah ditetapkan didalam Undang-Undang.
Slogan “Tidak ada politik didalam agama dan tidak ada agama dalam
politik” merupakan slogan yang tidak layak didalam suatu masyarakat yang
berpegang teguh dengan islam. Slogan tersebut prakis tertolak oleh
karakteristik islam yang bersifat integral, mencakup seluruh aspek
kehidupan termasuk didalamnya politik.
Imam Ghazali pernah mengatakan,”Ketahuilah sesungguhnya syariah
adalah asal, penguasa adalah pengawal. Segala sesuatu yang tidak
memiliki asal maka ia akan runtuh dan segala sesuatu yang tidak memiliki
pengawal maka ia akan lenyap.” Artinya bahwa syari’ah harus menjadi
dasar penguasa muslim didalam menjalankan pemerintahannya yang mengatur
berbagai urusan rakyatnya.
Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa politik merupakan bagian
dari keintegralan islam adalah sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh
Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar bawah Rasulullah saw bersabda,”Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai
prtanggungjawabannya terhadap orang-orang yang dipimpinnya.”
Juga hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Tamim ad Daariy bahwa
Rasulullah saw bersabda,”Agama adalah nasehat.” Para sahabat
bertanya,”Bagi siapa wahai Rasulullah?’ beliau saw bersabda,”Bagi Allah,
Rasul-Nya, Kitab-Nya, para pemimpin kaum muslimin serta orang-orang
awam dari mereka..”
Abu Bakar ash Shiddiq pernah mengatakan,”Wahai manusia, aku dahulu
bekerja buat keluargaku, aku penuhi kebutuhan mereka. Adapun sekarang
aku bekerja buat kalian maka mintalah kepadaku dari baitul mal kalian..”
Sejarah islam juga telah membuktikan betapa Rasulullah saw berhasil
menciptakan dan meletakkan dasar-dasar hubungan antara penguasa dengan
rakyatnya yang kemudian diikuti oleh para khalifah setelahnya yang
sukses menjadikan masyarakat islam sebagai masyarakat yang unik yang
tidak hanya berperhatian kepada urusan-urusan dunianya namun juga
akheratnya.
Adapun apabila yang dimaksud berdosa bagi orang yang tidak berpolitik
adalah ikut serta didalam suatu partai politik islam maka ini tidaklah
betul. Seorang muslim bisa melakukan aktifitas politik yang sesuai
dengan syari’ah tidak mesti harus berada didalam suatu partai politik.
Ia bisa melakukan hal itu melalui ormas-ormas, lembaga-lembaga atau
jama’ah-jama’ah yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya serta
keadaan yang menyelimutinya selama apa yang mereka lakukan adalah
membawa kemaslahatan buat umat.
Imam Al Banna mengatakan,
”Kami bukanlah para politisi partai
yang hanya memenangkan partai dan melawan partai yang lainnya. Kami
tidaklah seperti itu dan tidak akan pernah seperti itu. Tidak seorang
pun yang mampu memberikan satu dalil terhadap hal ini. Adapun kami
adalah para politisi yang memperhatikan urusan-urusan keumatan.” (Majmu’atur Rosail hal 151)
Dari ungkapan beliau kita bisa simpulkan bahwa kata kuncinya bukanlah
pada partai politik akan tetapi pada pekerjaan atau amal yang
memberikan kemaslahatan kepada umat.
Wallahu A’lam