10 Januari 2015

LifeNews, saluran berita TV utama Rusia, menayangkan Alexei Martynov, seorang analis intelijen dan pakar politik, yang menegaskan jika serangan teroris terhadap Charlie Hebdo di Paris beberapa hari lalu dilakukan oleh badan-badan intelijen Amerika Syarikat.

“Amerika Syarikat telah merencanakan dan melaksanakan aksi serangan Charlie Hebdo untuk memelihara momentum perang global melawan terorisme Islam yang akhir-akhir ini kian surut gemanya. Serangan itu juga untuk menekan Presiden Perancis Francois Hollande untuk tetap mempertahankan sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia.”....


Dalam segmen wawancara sepanjang 10 minit itu, Martynov dengan tegas menyatakan jika Amerika harus bertanggungjawab atas tragedi yang memojokkan Islam. Dia juga menuding Amerika berusaha keras agar Eropa terus-menerus dilanda kecemasan agar senantiasa tetap bergantung pada kempen perang kontrateroris yang digerakkan Rumah Putih sejak tragedi WTC tahun 2001 yang juga merupakan kerjaan orang dalam.
“Amerika itu berusaha keras terus membuat Eropah kuatir dan tidak mendekat kepada Rusia,’ ujar Martynov.
Martynov merupakan salah seorang pakar intelijen Rusia yang dikenal sebagai pendukung Presiden Vladimir Putin. Sejak 2012, ketika Vladimir Putin kembali menjawat jawatan sebagai Presiden Rusia, berbagai media massa swasta bermunculan dan mendukung kebijakan-kebijakan Putin dan sering sekali bersikap kritis terhadap Rumah Putih. (Vox/rz/EM)

0 Comments:

Post a Comment