Khartum. Kebiasaan rakyat Sudan memang cukup aneh di bulan Ramadhan. Tidak ada kaum lelaki yang berbuka di dalam rumah. Para bapak dan anak laki-laki selalu menghamparkan tikar di jalanan bersama para tetangga dekat.
Masing-masing membawa keluar hidangan berbukanya. Mulai dari bermacam minuman, makanan berbuka, hingga makanan berat tersedia di sepanjang jalanan. Jika menjelang maghrib, orang yang berlalu di dekat mereka harus ikut duduk dan berbuka puasa bersama mereka.....lagi
Dalam video , terlihat beberapa warga Sudan mengadakan hidangan berbuka puasa di pinggir jalan raya. Lalu mereka menyetop kendaraan pribadi dan umum untuk berhenti dan mampir ke hidangan mereka.
Bahkan akhir-akhir ini terjadi perselisihan antara warga yang hampir berakhir ke pengadilan. Sebabnya hanyalah berebutan menjamu orang berbuka puasa. Peristiwanya terjadi di kota Kamilin, negara bahagian Aljazirah, Sudan. Pengadilan kota Kamilin menerima laporan kes yang sangat aneh, yaitu persengketaan antara warga dalam masalah menentukan siapa pihak yang menjamu orang-orang yang berbuka puasa.
Satu pihak menuduh pihak kedua telah mencuri tetamu yang sedang bersafar dengan cara menggiring para penumpang bas dan pengendara menuju hidangan berbuka yang mereka sediakan. Sehingga tempat hidangan yang lain sepi pengunjung.
Hal ini memancing terjadinya perang mulut sesama warga yang berakhir dengan pelaporan ke pengadilan. Namun demikian hakim menolak menangani kes ini, gantinya hakim memberikan ceramah tentang sejarah kebaikan rakyat Sudan dalam menjamu tamu.
Hakim meminta kedua pihak bersengketa untuk bertoleransi dalam masalah menjamu orang berbuka, saling berbagi tamu, dan niat baik tidak berujung kepada perbuatan buruk.(dakwatuna)