Soalan: A
pakah hukum memancing ikan.
Jawapan
(EM): Pada dasarnya berburu(memancing) dibolehkan berdasarkan Al Qur’an, Sunnah dan ijma.
Firman Allah swt didalam Al Qur’an :
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lazat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al Maidah : 96)
Sementara itu banyak hadis-hadis Rasulullah saw yang berbicara tentang hal ini, diantaranya hadis Adiy bin Hatim dan Abu Tsa’labah al Khasyaniy dari Nabi saw didalam adab-adab berburu yang keduanya cukup panjang dan masyhur.
Adapun ijma’ ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qudamah didalam al Mughni yang juga dinukil oleh yang lainnya.
Terdapat lima hukum tentang berburu(memancing) ini :
1. Pada dasarnya berburu itu adalah mubah (boleh).
2. Berburu boleha menjadi sunnah apabila bertujuan memenuhi keperluan keluarga yang bukan wajib atau agar tidak meminta-minta atau untuk disedekahkan.
3. Berburu boleh menjadi wajib apabila ditujukan untuk menutupi keperluan keluarga yang wajib atau sejenisnya.
4. Berburu boleh menjadi makruh apabila hanya sebatas untuk bersenang-senang dan bermain-main saja.
5. Berburu boleh menjadi haram apabila dilakukan dalam keadaan berihram atau di tanah haram atau melalaikannya dari kewajiban. (Markaz al Fatwa no. 20694)
Begitu pula dengan hukum berburu binatang laut atau memancing ikan maka boleh dimasukkan kedalam lima hukum diatas. Akan tetapi perihal larangan berburu pada saat ihram maka hanya pada binatang darat sebagaimana firman Allah di surat al Maidah diatas dan tidak dengan binatang laut.
Wallahu A’lam